Keledai memiliki ingatan yang luar biasa; mereka telah diamati dapat mengenali keledai lain dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi hingga 25 tahun yang lalu. Terlepas dari penggambaran yang sering kali lucu di media populer, keledai adalah hewan yang sangat cerdas dengan rasa keingintahuan yang tinggi dan, jika dirawat dengan baik, mereka adalah pemecah masalah yang sangat baik.
Mereka juga makhluk yang sangat berhati-hati. Ini adalah sifat yang diturunkan dari nenek moyang mereka yang hidup di lingkungan gurun yang keras. Untuk alasan yang sama, keledai memiliki sistem pencernaan yang kuat, yang tampaknya telah berevolusi untuk menghadapi vegetasi gurun yang jarang dan keras.
Tangisan yang parau. Teriakan ini berlangsung hingga 20 detik dan dapat didengar dari jarak jauh.
Umur yang panjang. Dengan perawatan yang tepat, keledai domestik dapat hidup selama 40 tahun. Keledai liar juga memiliki rentang hidup yang relatif panjang, biasanya sekitar 25 tahun.
Mereka kompak, kekar dan kuat. Akibatnya, mereka tidak mudah cedera dibandingkan kuda dan dapat membawa beban yang berat.
Secara historis, mereka telah menjadi hewan pengangkut barang yang penting bagi masyarakat manusia karena kekuatan dan stamina mereka. Mereka telah dan masih digunakan, terutama di negara-negara berkembang, untuk membawa beban berat, menarik gerobak, dan bahkan sebagai hewan penumpang.
Telinga mereka jauh lebih panjang daripada kuda, yang membantu mereka untuk membuang panas, mengembangkan pendengaran mereka dan berkomunikasi dengan keledai lainnya. Kuku keledai juga lebih kuat dan lebih tangguh daripada kuda, sehingga membantu mereka berjalan dengan aman di medan berbatu.
Menariknya, ada sekitar 44 juta keledai di dunia, dengan populasi terbesar di Cina, Ethiopia, Pakistan, Mesir, dan Meksiko.
Keledai biasanya terdiri dari satu jantan, beberapa betina dan keturunannya.
Tentang reproduksi. Keledai memiliki masa kehamilan yang lebih lama daripada kuda. Masa kehamilan rata-rata sekitar 12-14 bulan. Dan hanya ada satu anak keledai.
Salah satu spesies yang lebih langka adalah keledai liar Afrika, terutama keledai liar Somalia. Ini adalah nenek moyang dari semua keledai domestik, tetapi sekarang terancam punah. Sungguh mengejutkan, hanya ada beberapa ratus ekor keledai yang tersisa.
Perlu dicatat bahwa ketika keledai jantan, yang disebut jack, dikawinkan dengan kuda betina, maka akan menghasilkan bagal, dan ketika keledai betina, yang disebut jenny, dikawinkan dengan kuda jantan, maka akan menghasilkan keledai jantan. Hewan-hewan hibrida ini telah digunakan oleh manusia selama ribuan tahun karena kekuatan, daya tahan, dan umurnya yang panjang.
Ada ikatan emosional yang unik di antara keledai, yang dapat mengarah pada persahabatan yang mendalam. Ikatan ini begitu kuat sehingga ketika salah satu temannya mati atau terpisah, keledai yang tersisa dapat mengalami stres berat dan bahkan depresi.
Mereka juga lebih tahan terhadap penyakit daripada kuda. Dalam hal pola makan, keledai adalah pencari makan yang lebih efisien daripada kuda, dan selain merumput, mereka juga sering memakan semak-semak, sehingga mereka dapat bertahan hidup di lingkungan di mana kuda akan kelaparan.
Keledai juga digunakan dalam terapi dan program dukungan emosional karena sikapnya yang tenang, cerdas, dan interaktif. Selain itu, naluri perlindungan mereka membuat keledai menjadi penjaga yang efektif bagi hewan peliharaan kecil seperti domba dan kambing.
コメント